Apakah salju itu? Pernahkah melihat salju? Mungkin bagi
orang yang tinggal di daerah yang beriklim sub tropis atau dingin sudah
tidak asing lagi dengan salju. Namun, bagi orang yang tinggal di daerah
beriklim tropis, hampir tidak mungkin bisa melihat salju secara
langsung. Sebagian besar masyarakat Indonesia
mungkin belum pernah melihat bentuk salju secara langsung. Mereka
umumnya hanya melihat melalui media televisi, koran, majalah, atau media
lain. Kecuali di puncak gunung Jaya Wijaya di Papua, Indonesia. Gunung
ini mempunyai ketinggian sekitar 5030 m, sehingga memungkinkan
terjadinya salju. Berikut ini penjelasan singkat tentang salju.
Menurut artikel yang ditulis oleh Prof. Yohanes Surya, yang dimuat dalam http://www.mediaindonesia.com,
“salju adalah butiran es atau air yang membeku. Butiran es itu
terbentuk dari uap yang ada di udara. Jika udara berada dalam suhu yang
sangat dingin, maka uap di udara akan berubah ke bentuk salju.”
Berdasarkan artikel dari Pustekkom, yang dimuat dalam http://118.98.214.163/
dapat dinyatakan pula bahwa salju merupakan air yang jatuh dari awan
yang telah membeku menjadi padat (seperti hujan). Salju adalah sebuah
bentuk air es terkristalisasi yang terbentuk dari berbagai kepingan.
Kepingan tersebut disebut sebagai kepingan salju. Kepingan salju
(snowflake) terbentuk dari 2-200 pecahan kristal salju. Kristal salju
ini akan terbentuk ketika es menempel pada serbuk pasir atau tanah yang
bertebaran di dalam udara. Kristal-kristal ini kemudian akan bergabung
dan membentuk kepingan salju. Bentuk kepingan salju itu ada
bermacam-macam jenisnya, tergantung dari suhu udara di sekitarnya saat
terbentuk.
0 comments:
Post a Comment