Seorang anak atau seseorang yang kecanduan game online dan facebook-an bisa kita lihat/amati dari beberapa aktivitas yang dilakukannya. Kecanduan bukanlah suatu hal yang langsung terjadi ketika kita bermain atau facebook-an, tetapi ada proses yang dilaluinya dalam beberapa waktu.
Adapun proses menjadi pecandu game online atau facebook yaitu :- Sering mampir ke warnet atau mulai sering online di depan komputer/ laptop/ hp.
- Semakin hari semakin sering frekuensi dan kuantitasnya.
- Mulai malas melakukan aktivitas belajar dan positif lainnya.
- Berani bolos dari sekolah.
- Ditanya akan menjawab secara emosional dan suka berbohong.
- Kurang memperhatikan penampilan, tampak lusuh, mata kering dan merah, dan sulit konsentrasi.
- Menurut Ketua KOMNAS PA, sebagian besar diakibatkan anak tidak mendapatkan saluran komunikasi yang baik untuk berkeluh kesah dari keluarga maupun pihak sekolah.
- Kurangnya pengawasan dari pihak orang tua dan sekolah.
- Salah pola didik dan asuh yang dilakukan oleh orang tua (terlalu memanjakan, terlalu membebaskan, terlalu mengekang, terlalu mencurigai, terlalu mendiamkan).
- Kejenuhan anak dalam rutinitas belajar dan aktivitas di rumah yang cenderung monoton dan membebani.
- Orang tua berperan sebagai teman belajar dan sekaligus bermain.
- Orang tua berperan sebagai sebagai teman “Asing” dalam situs jejaring sosial FB dan atau partner game.
- Orang tua berperan sebagai sebagai tempat curahan kasih sayang utama (disayang, dimanja, diperhatikan, ditemani, diberi, dan diapreasiasi).
- Terlalu sibuk dengan alat/ media ICT setiap harinya (aktivitas bisnis, sosial, pribadi) dengan MENOMORSATUKANNYA.
- Terbiasa On Line setiap saat minimal 5 hingga 10 jam per hari.
- Urusan/ kegiatan keluarga sering diserahkan kepada anggota keluarga yang lain.
- Kurang harmonisnya hubungan komunikasi dalam keluarga.
- Jalin hubungan komunikasi seluruh anggota keluarga dengan baik, sering berkumpul dalam suasana akrab-hangat-terbuka-dan berkesan.
- Hindari aktivitas penggunaan ICT yang berlebihan (intensitas dan frekuensinya) dan terlalu tergantung dengan membatasi waktu penggunaan dan sediakan media pengganti.
- Bagi anda yang punya akun jejaring sosial, selektiflah dalam memilih dan menambah teman.
- Membiasakan bersikap jujur dan memperluas wawasan pengetahuan serta pemahaman akan nilai keagamaan dengan mengupgrade nya setiap saat
- Kurangi waktu online internet secara bertahap.
- Alihkan aktivitas monoton dengan kegiatan santai yang positif dan penuh kebersamaan.
- Ubah atau hapus akun pribadi yang bersifat personal dan tertutup. Buatlah akun email, jejaring sosial, blog dan mailist yang bisa diketahui oleh anggota keluarga yang bisa dipercaya.
- Hindari curhat hal-hal yang terlalu personal atau terlalu sepele. Biasakan cerita dengan orang yang anda percayai secara langsung (suami/istri, suadara, sahabat, atau teman).
Sumber : Disarikan dari materi presentasi Bapak Iyan Sofyan, S.Pd, M.A. (Konsultan pendidikan) pada salah satu forum diskusi dengan orang tua/wali murid pada hari Minggu, 16 Oktober 2011.
0 comments:
Post a Comment